Kentut adalah hal yang menyehatkan !
Jangan sampai tidak kentut low ?! hoho :p
Ketika orang selesai dioperasi di Rumah Sakit, jika dia sudah kentut, maka dia sudah boleh makan dan minum sesuai kebutuhannya.
Di negeri barat, bersendawa adalah tidak sopan, sedangkan kentut dianggap lebih baik.
Penyebabnya, karena ada penambahan gas di dalam lambung. Orang yang sakit maag, biasanya memiliki gas asam lambung yang lebih banyak. Jika dia tidak bisa kentut, dia akan semakin sakit. Ya harus kentut.
Mengurangi makanan yang akan memproduksi gas asam lambung bisa dilakukan dengan mengurangi konsumsi sayuran Kubis atau Kol atau brokoli. Tapi jenis sayuran ini sesungguhnya sangat bagus bagi tubuh, dia bisa mengeluarkan racun2 di dalam tubuh, baik melalui kentut atau buang air besar.
Jika Anda tidak menyukai "kentut", ya lumrah saja seperti kebanyakan orang, karena baunya kadang-kadang busuuuuk. Tapi banyak juga kok kentut yang tidak disertai bau busuk.
Apa komposisi kentut ?
Bervariasi. Makin banyak udara anda telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus). Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut & cairan usus
menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana & hidrogen. Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang anda makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam usus, berapa lama kita menahan kentut. Makin lama menahan kentut, makin besar proporsi nitrogen, karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentut lebih banyak karena tubuhnya tidak
sempat mengabsorbsi oksigen. (Makanya jangan suka nahan kentut).
Kenapa kentut berbau busuk ?
Bau kentut karena kandungan hidrogen sulfida & merkaptan. Kedua senyawa ini mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan anda, makin banyak sulfida & merkaptan diproduksi oleh bakteri
dalam perut, & makin busuklah kentut anda. Telur & daging punya peran besar dalam memproduksi bau busuk kentut. Kacang-kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut, bukan dalam kebusukannya.
Kenapa kentut menimbulkan bunyi ?
Karena adanya vibrasi lubang anus saat kentut diproduksi. Kerasnya bunyi tergantung pada kecepatan gas. (Dan diameter lubang anus yang anda punya, ha..ha….)
Kemana perginya gas kentut kalau ditahan tidak dikeluarkan ?
Bukan diabsorbsi darah, bukan hilang karena bocor..Tapi bermigrasi ke bagian atas menuju usus sampai pada gilirannya akan keluar juga. Jadi bukan lenyap, tapi hanya mengalami penundaan.
Nah,, seperti itulah seluk beluk tentang kentutmu ,, hihihhihiiii
so, enjoy aja klo kentut ,,, sehaaaaaat ,,,, :p
22 Mei 2010
Cekukan yang Menyebalkan
Cekukan atau hiccups, biasa disebut Synchronous Diaphragmatic Flutter atau kontraksi spasmodic (kekejangan) dari otot diafragma yang membentang di antara rongga dada dan perut. Kontraksi itu memaksa paru-paru untuk mengaktifkan katup epiglottis di pangkal lidah (daerah kerongkongan-tenggorokan) untuk menutup mendadak walau tidak ada rangsangan dari makanan masuk.
Itu yang menyebabkan suara cekukan keluar.
Sepintas terlihat sederhana, tapi di usia tertentu, abnormalitas dari otot diafragma (baca pengerasan) adalah indikasi awal dari berbagai macam penyakit serius yang akan menjelang.
ELASTISKAN DIAFRAGMA
BKS Iyengar menemukan bahwa otot diafragma adalah pengontrol kedua dari dinamika kehidupan manusia setelah otak tentunya. Bentangan dari otot diafragma yang memisahkan kedua rongga penting tubuh, perut serta dada, ternyata berperan penting terhadap kemaksimalan kerja organ-organ yang ada di sana.
Otot diafragma yang buruk akan mengganggu kerja otot jantung serta paru-paru juga kerja organ perut yang otomatis mempengaruhi efektifitas sistem pencernaan.
Tips mudah mengatasi cekukan adalah:
1. Dengan gerak badan kita sendiri cekukan itu bisa diminimalisir lewat cara mengontrol pergerakan dari otot diafragma tersebut.
2. Menahan nafas, minum segelas air dingin, atau sesendok gula.
3. Bisa dengan cara berbaring, kaki ke atas ditopang dengan kursi semampunya, hingga hanya belakang leher dan kepala saja yang di lantai,.
4. Anda juga dapat mencoba menghentikannya dengan meletakan kantong kertas di depan mulut dan mencoba bernafas dari kantong kertas tersebut selama beberapa menit..
selamat mencoba deh ,, : )
(berbagai sumber)
Itu yang menyebabkan suara cekukan keluar.
Sepintas terlihat sederhana, tapi di usia tertentu, abnormalitas dari otot diafragma (baca pengerasan) adalah indikasi awal dari berbagai macam penyakit serius yang akan menjelang.
ELASTISKAN DIAFRAGMA
BKS Iyengar menemukan bahwa otot diafragma adalah pengontrol kedua dari dinamika kehidupan manusia setelah otak tentunya. Bentangan dari otot diafragma yang memisahkan kedua rongga penting tubuh, perut serta dada, ternyata berperan penting terhadap kemaksimalan kerja organ-organ yang ada di sana.
Otot diafragma yang buruk akan mengganggu kerja otot jantung serta paru-paru juga kerja organ perut yang otomatis mempengaruhi efektifitas sistem pencernaan.
Tips mudah mengatasi cekukan adalah:
1. Dengan gerak badan kita sendiri cekukan itu bisa diminimalisir lewat cara mengontrol pergerakan dari otot diafragma tersebut.
2. Menahan nafas, minum segelas air dingin, atau sesendok gula.
3. Bisa dengan cara berbaring, kaki ke atas ditopang dengan kursi semampunya, hingga hanya belakang leher dan kepala saja yang di lantai,.
4. Anda juga dapat mencoba menghentikannya dengan meletakan kantong kertas di depan mulut dan mencoba bernafas dari kantong kertas tersebut selama beberapa menit..
selamat mencoba deh ,, : )
(berbagai sumber)
Kesemutan
Kesemutan atau ketegangan otot sementara waktu biasanya sering dialami banyak orang.
Anggota tubuh yang seringkali mengalami kesemutan adalah jari-jari kaki dan tangan. Kesemutan pada umumnya sering dianggap hal sepele, karena sifatnya yang easy come and easy go.
Posisi duduk yang salah dan terlalu lama, atau posisi tidur yang kurang nyaman kadang dapat menyebabkan terjadinya kesemutan.
Dalam ilmu kedokteran, kesemutan disebut paratesia, yakni sensasi pada permukaan anggota tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari luar.
Paratesia merupakan sensasi rasa dingin atau panas di bagian tubuh tertentu, atau sensasi seperti sedang dirambati sesuatau. Paratesia timbul karena terjadinya iritasi pada saraf-saraf yang akhirnya menimbulkan kesemutan.
Karena sifatnya yang easy come easy go maka banyak orang menganggapnya menjadi biasa.
Namun ternyata kesemutan dapat menjadi pertanda timbulnya penyakit yang cukup serius pada diri Anda. Waspadai kesemutan bila kesemutan tersebut tidak hilang saat bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan atau dilemaskan. Atau bila kesemutan merambat kebagian tubuh Anda menjadi lebih luas, dan juga bila kesemutan menjadi sering dialami. Atau bahkan bila anggota tubuh yang mengalami kesemutan menjadi terasa tebal atau mati rasa.
Hal-hal tersebut harus segera Anda waspadai dan diharapkan untuk melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan akan bagian tubuh yang sering mengalami kesemutan, lalu luas daerah yang mengalami kesemutan, hingga bagian awal kesemutan terjadi, serta perkembangan kesemutan sejak awalnya, akan memberikan informasi dan menunjukkan penyebabnya tersebut.
Apakah terjadi pada saraf tepi, otot, sumsum tulang belakang atau bahkan pada otak.
Beberapa penyakit yang ditandai dengan gejala kesemutan antara lain:
1. Radang susmsum tulang belakang
Pada awalnya, gejala kesemutan didahului dengan flu yang berat dan cukup lama, kemudian kesemutan mulai dirasakan meluas, dari jari-jari kaki sampai ke pusar. Gejala tersebut berkembang menjadi kulit yang terasa tebal dan mati rasa. Bila memasuki fase tersebut, penderita akan mengalami kesulitan menggerakkan kaki dan berjalan. Ini merupakan gejala radang sumsum tulang belakang, atau lebih dikenal dengan serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).
2. Diabetes Melitus
Pada penderita diabetes melitus atau kencing manis, kesemutan merupakan gejala mulai rusaknya pembuluh-pembuluh darah, sehingga darah yang mengalir di ujung-ujung saraf terhambat dan berkurang.
Gejalanya kaki akan terasa tebal, kadang terasa panas, serta kesemutan dialami terus menerus.
Pada fase tersebut, kaki atau bagian tubuh yang mengalami kesemutan akan mengalami rasa nyeri yang sangat, seperti ditusuk-tusuk, dan biasanya sering terjadi saat malam hari.
3. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan biasanya menyerang bagian tangan, biasanya pada ujung jari tangan kanan, dan berkembang menjadi kulit atau telapak tangan terasa tebal saat beraktifitas. Hal tersebut merupakan gejala dari Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
Gejala kesemutan ini berkenaan karena pergelangan rongga tangan yang mengalami pembengkakkan atau pembesaran otot sehingga menekan saraf-saraf yang melewati rongga tersebut.
Gangguan tersebut dapat berkembang menjadi lebih serius lagi bila si penderita mendiamkan gangguan tersebut dalam kurun waktu lama.
Bila sudah memasuki kondisi tersebut, tekanan otot akan mengganggu aliran darah ke telapak tangan, sehingga otot tersebut akan mengalami kekurangan nutrisi dan otot akan mengecil hingga membuat lemah.
4. Rematik
Rematik dapat juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal, kesemutan yang dialami penderita rematik akan hilang bila penyakit rematik tersebut sembuh.
5. Jantung
Untuk penderita sakit jantung, kesemutan dapat timbul karena terjadinya komplikasi jantung dan sarafnya, contohnya bila si pasien melakukan operasi pemasangan klep jantung. Bila saat pemasangan ada bekuan darah menempel dan terbawa dalam aliran darah ke atas, lalu menyumbat salah satu pembuluh darah pada otak, dan bila sumbatan tersebut mengenai wilayah yang mengatur sisitem sensorik, maka pasien biasanya akan mengalami kesemutan sebelah, dan bila daerah yang mengatur motorik yang terkena, kesemutan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Pengobatan :
Pengobatan yang diberikan sesuai penyakit yang mendasarinya.
Sebagai contoh : bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula darah disertai obat-obatan yang bersifat neurotropik dan juga vitamin B.
Namun bila kesemutan disebabkan oleh penekan saraf maka pengobatan harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik, dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan uuntuk operasi.
Perlu diingat, bila kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan harus segera dilakukan, misal pada stroke akibat sumbatan maka pasien harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko strokenya seperti hipertensi dan kholesterol.
(berbagai sumber)
Anggota tubuh yang seringkali mengalami kesemutan adalah jari-jari kaki dan tangan. Kesemutan pada umumnya sering dianggap hal sepele, karena sifatnya yang easy come and easy go.
Posisi duduk yang salah dan terlalu lama, atau posisi tidur yang kurang nyaman kadang dapat menyebabkan terjadinya kesemutan.
Dalam ilmu kedokteran, kesemutan disebut paratesia, yakni sensasi pada permukaan anggota tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari luar.
Paratesia merupakan sensasi rasa dingin atau panas di bagian tubuh tertentu, atau sensasi seperti sedang dirambati sesuatau. Paratesia timbul karena terjadinya iritasi pada saraf-saraf yang akhirnya menimbulkan kesemutan.
Kesemutan pada umumnya terjadi karena saraf atau pembuluh darah mengalami tekanan, contohnya seperti saat kita duduk bersimpuh atau kaki ditekuk untuk waktu yang terlalu lama, nah kondisi ini membuat aliran darah dalam saraf mengalami gangguan, sehingga saat kita akan bangun atau digerakkan kaki kitaseperti ada yang merambat atau kesemutan.
Biasanya kesemuatan akan hilang setelah bagian tubuh yang mengalaminya di lemaskan dan digerakkan secara perlahan-lahan.Karena sifatnya yang easy come easy go maka banyak orang menganggapnya menjadi biasa.
Namun ternyata kesemutan dapat menjadi pertanda timbulnya penyakit yang cukup serius pada diri Anda. Waspadai kesemutan bila kesemutan tersebut tidak hilang saat bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan atau dilemaskan. Atau bila kesemutan merambat kebagian tubuh Anda menjadi lebih luas, dan juga bila kesemutan menjadi sering dialami. Atau bahkan bila anggota tubuh yang mengalami kesemutan menjadi terasa tebal atau mati rasa.
Hal-hal tersebut harus segera Anda waspadai dan diharapkan untuk melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan akan bagian tubuh yang sering mengalami kesemutan, lalu luas daerah yang mengalami kesemutan, hingga bagian awal kesemutan terjadi, serta perkembangan kesemutan sejak awalnya, akan memberikan informasi dan menunjukkan penyebabnya tersebut.
Apakah terjadi pada saraf tepi, otot, sumsum tulang belakang atau bahkan pada otak.
Beberapa penyakit yang ditandai dengan gejala kesemutan antara lain:
1. Radang susmsum tulang belakang
Pada awalnya, gejala kesemutan didahului dengan flu yang berat dan cukup lama, kemudian kesemutan mulai dirasakan meluas, dari jari-jari kaki sampai ke pusar. Gejala tersebut berkembang menjadi kulit yang terasa tebal dan mati rasa. Bila memasuki fase tersebut, penderita akan mengalami kesulitan menggerakkan kaki dan berjalan. Ini merupakan gejala radang sumsum tulang belakang, atau lebih dikenal dengan serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV).
2. Diabetes Melitus
Pada penderita diabetes melitus atau kencing manis, kesemutan merupakan gejala mulai rusaknya pembuluh-pembuluh darah, sehingga darah yang mengalir di ujung-ujung saraf terhambat dan berkurang.
Gejalanya kaki akan terasa tebal, kadang terasa panas, serta kesemutan dialami terus menerus.
Pada fase tersebut, kaki atau bagian tubuh yang mengalami kesemutan akan mengalami rasa nyeri yang sangat, seperti ditusuk-tusuk, dan biasanya sering terjadi saat malam hari.
3. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
Kesemutan biasanya menyerang bagian tangan, biasanya pada ujung jari tangan kanan, dan berkembang menjadi kulit atau telapak tangan terasa tebal saat beraktifitas. Hal tersebut merupakan gejala dari Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
Gejala kesemutan ini berkenaan karena pergelangan rongga tangan yang mengalami pembengkakkan atau pembesaran otot sehingga menekan saraf-saraf yang melewati rongga tersebut.
Gangguan tersebut dapat berkembang menjadi lebih serius lagi bila si penderita mendiamkan gangguan tersebut dalam kurun waktu lama.
Bila sudah memasuki kondisi tersebut, tekanan otot akan mengganggu aliran darah ke telapak tangan, sehingga otot tersebut akan mengalami kekurangan nutrisi dan otot akan mengecil hingga membuat lemah.
4. Rematik
Rematik dapat juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal, kesemutan yang dialami penderita rematik akan hilang bila penyakit rematik tersebut sembuh.
5. Jantung
Untuk penderita sakit jantung, kesemutan dapat timbul karena terjadinya komplikasi jantung dan sarafnya, contohnya bila si pasien melakukan operasi pemasangan klep jantung. Bila saat pemasangan ada bekuan darah menempel dan terbawa dalam aliran darah ke atas, lalu menyumbat salah satu pembuluh darah pada otak, dan bila sumbatan tersebut mengenai wilayah yang mengatur sisitem sensorik, maka pasien biasanya akan mengalami kesemutan sebelah, dan bila daerah yang mengatur motorik yang terkena, kesemutan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Pengobatan :
Pengobatan yang diberikan sesuai penyakit yang mendasarinya.
Sebagai contoh : bila kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), maka pengobatan dilakukan dengan pengontrolan gula darah disertai obat-obatan yang bersifat neurotropik dan juga vitamin B.
Namun bila kesemutan disebabkan oleh penekan saraf maka pengobatan harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik, dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan uuntuk operasi.
Perlu diingat, bila kesemutan akibat penyakit stroke maka pengobatan harus segera dilakukan, misal pada stroke akibat sumbatan maka pasien harus diberikan obat pengencer darah maupun pengaturan faktor risiko strokenya seperti hipertensi dan kholesterol.
(berbagai sumber)
Langganan:
Postingan (Atom)